Propublik.id, Jakarta-Di saat banyak sektor ekonomi & finansial terpukul akibat pandemi virus Corona, PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life Syariah) tetap mampu mempertahankan kinerja positif. Hal itu terlihat dari pendapatan premi bruto kuartal I 2020 yang naik 8,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Indikator positif juga ditunjukkan oleh kenaikan nilai total aset kuartal I yang naik 1,1% (Y-on-Y).
“Pertumbuhan positif ini tentu tidak lepas dari perkembangan keuangan syariah di Indonesia. Keuangan syariah dinilai memiliki transparansi dalam pengelolaan sehingga dapat diterima oleh semua masyarakat tanpa membedakan keyakinan dan agamanya,” ungkap Yoga Prasetyo, Pimpinan Unit Usaha Syariah Allianz Life Indonesia dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (29/6/2020).
Progres kinerja tersebut melanjutkan catatan tahun 2019 dengan perolehan Pendapatan Premi Bruto sebesar Rp1,2 triliun, atau meningkat sebesar 10,2% dibanding tahun sebelumnya. Total aset juga tercatat mengalami pertumbuhan, yakni sebesar 17,2% atau meningkat dari Rp2,9 triliun pada 2018 menjadi Rp3,4 triliun pada tahun 2019.
Di 2019, dana Tabarru’ Allianz Life Syariah di tahun yang dikelola adalah sebesar Rp326 miliar. Jumlah Dana Tabarru’ ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap Allianz Life Syariah dalam mengamanahkan pengelolaan perlindungan asuransi jiwa syariahnya.
Hal ini juga tercermin dari jumlah peserta Allianz Life Syariah yang mencapai lebih dari 90 ribu pada tahun 2019. Allianz Life Syariah melakukan pembayaran klaim dan manfaat asuransi kepada sesama peserta sebesar Rp592,9 miliar pada tahun 2019 atau meningkat 43,6% dibandingkan tahun 2018.
“Oleh karena itu kami terus berinovasi untuk memperkuat posisi di dalam segmen pasar yang potensial ini dan mendukung program pemerintah dalam meningkatkan penetrasi asuransi jiwa, khususnya asuransi jiwa syariah, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat melalui implementasi strategi kami sepanjang tahun 2019 lalu,” sambung Yoga.
Dia menjelaskan, pertumbuhan positif tersebut menggambarkan bahwa ekonomi syariah saat ini telah menjadi arus baru dalam perekonomian global. Di dua dekade terakhir, industri keuangan syariah terus berkembang dan tumbuh dengan pesat di seluruh dunia, baik di negara berpenduduk mayoritas muslim maupun non-muslim. Indonesia, yang merupakan negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia, secara signifikan juga memperlihatkan adanya peningkatan akan kebutuhan solusi finansial yang sesuai dengan nilai-nilai syariah serta perkembangan tren gaya hidup halal (halal lifestyle).
Namun demikian, tingkat penetrasi asuransi syariah di masyarakat relatif masih rendah. Data yang diperoleh dari Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLK) 2019 yang
diselenggarakan OJK, ditemukan bahwa inklusi keuangan syariah baru mencapai 9%. Dengan demikian, ceruk pasar untuk pengembangan asuransi syariah masih cukup besar. Oleh karena itu, dalam rangka mendukung program pemerintah dalam meningkatkan penetrasi asuransi dan literasi keuangan, Allianz Life Syariah terus berinovasi membuat ragam produk asuransi serta rangkaian inisiatif yang relevan, sesuai dengan tren dan kebutuhan masyarakat. Salah satunya melalui melalui kegiatan Wakaf Allianz Smart Point.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan perlindungan asuransi jiwa syariah yang merupakan perwujudan prinsip berbagi kebaikan dan saling
melindungi. Kami secara aktif mengajak peserta untuk berwakaf melalui Dompet Dhuafa hanya dengan menukar Allianz Smart Point. Donasi poin peserta akan diwakafkan untuk
penanggulangan pandemi COVID-19 yang kini juga melanda Indonesia. Melalui rangkaian inovasi yang kami lakukan, kami optimis Allianz Life Syariah bisa tetap bertumbuh dan mempertahankan kinerja terutama di masa yang menantang ini,” tutup Yoga.