ProPublik.id, Jakarta-Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) ikut memburu keberadaan terpidana Joko Soegiarto Tjandra yang merupakan buronan kasus korupsi lengalihan hak tagih Casie Bank Bali tahun 1997.
Koordinator yang juga pendiri MAKI Boyamin Saiman mengatakan, pihaknya mendapat sebuah foto berupa surat keterangan jalan buronan kelas kakap itu dari oknum sebuah intansi, dengan tujuan Jakarta-Pontianak dengan mengunakan angkutan Pesawat.
“Pada pagi hari ini, Kami mendapat poto sebuah surat jalan Joko Tjandra dari oknum sebuah instansi (poto terlampir). Dalam surat jalan tersebut tertulis Joko Soegiarto Tjandra sebagai Konsultan dan melakukan perjalanan dari Jakarta ke Pontianak dengan keberangkatan tanggal 19 Juni 2020 dan kembali tanggal 22 Juni 2020 . Angkutan yang dipakai adalah Pesawat,” kata Boyamin kepada ProPublik.id, Jakarta, Senin (13/7/2020).
Meski demikian kata Boyamin, foto surat perjalanan itu belum dapat dipastikan asli atau palsu, namun pihaknga dapat memastikan sumbernya adalah kredibel dan dapat dapat dipercaya, MAKI pun berani mempertanggungjawabkan alurnya.
“Bahwa oknum lembaga mana yang menerbitkan, Kami mengetahui dikarenakan foto awal terdapat KOP surat, nomor surat jalan dan pejabat yang menandatangani surat serta terdapat stempelnya, namun untuk azas praduga tidak bersalah dan mencegah fitnah maka Kami sengaja menutupnya,” ujar Boyamin.
Namun, demikian untuk memastikan kebenaran surat jalan tersebut, pihaknya akan mengadu ke lembaga Ombusdman RI sebagai data tambahan sengkarut perkara Joko Tjandra selama berada di Indonesia mulai tanggal 12 Mei 2020 hingga 27 Juni 2020.
“Yang mana Joko Tjandra telah mendapat KTP-el, mendapat Pasport baru, mengajukan PK di PN Jaksel , mendapat status bebas dan tidak dicekal serta bisa masuk keluar Indonesia tanpa terdeteksi,” ucap Boyamin.
Pasalnya, jika mengacu foto surat jalan tersebut, maka hampir dapat dipastikan Joko Tjandra masuk Indonesia melalui pintu Kalimantan (Pos Entikong) dari Kuala Lumpur (Malaysia).
“Setidaknya jika aparat pemerintah Indonesia serius melacaknya maka sudah mengerucut pintu masuknya adalah dari Malaysia dan bukan dari Papua Nugini,” tandas dia.
Editor: Leonard Siagian