Propublik.id, Jakarta-Indonesia aktif berpatisipasi dalam pengiriman pasukan perdamaian di bawah payung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke berbagai negara termasuk ke Libanon. Pasukan perdamaian Indonesia di Libanon dengan nama Garuda Indobat XXIII-N/Unifil berhasil mencegah pertikaian bersenjata antara tentara Israel dan Libanon di perbatasan kedua negara pada awal bulan Juni.
Menurut siaran pers yang disampaikan oleh Kabidpeninter Pusat Penerangan TNI Kolonel Laut (KH) H. Agus Cahyono pada Minggu, 21 Juni 2020 di Jakarta menjelaskan upaya pencegahan pertikaian bersenjata antara tentara Libanon dan Israel terjadi pada 2 Juni 2020.
“Peristiwa tersebut berawal dari adanya indikasi pertikaian yang akan terjadi dari kedua belah pihak, terlihat tentara Libanon bersenjatakan peluncur granat anti-tank sedang berhadapan dengan dua tank Markava milik Israel di Selatan kota Al Adaysseh, Libanon Selatan,” Kolonel Agus menyampaikan.
Berhadapan dengan kondisi tersebut, komandan kompi Alpha pasukan Garuda Indobat XXIII-N/Unfil Mayor Inf. Handi Wibowo berinisiatif menjalankan prosedur tetap pasukan misi perdamaian PBB dengan melaporkan kejadian dimaksud kepada komandan satuan tugas (dansatgas) dan kemudian menyiapkan tim cadangan cepat (Quick Reserve Team – QRT) berjumlah 23 personel untuk menghadang tank Markava milik Israil, jelas Kol. Agus.
Pada saat bersamaan Dansatgas Garuda Indobat XXIII-N/Unfil Letkol Inf. Prasetyo Ari Wibowo, S.Sos., M.I.Pol menyiapkan personel dan peralatan yang terdiri dari 32 prajurit Kompi Delta, empat Panser Anoa, satu Armored Personnel Carrier (APC), satu Polisi Militer dan dua wanita TNI dari Batallion Mobile Reserve (BMR) untuk sewaktu-waktu dapat digerakkan ke lokasi tentara Libanon dan Israel berada.
Pasukan Garuda Indobat XIII-N/Unfil mendapat informasi dari cabang penghubung bahwa keberadaan tank Markava di perbatasan Libanon-Israel adalah dalam rangka latihan militer di zona biru kedua negara.
Namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa tank-tank Israel tersebut telah melewati pagar teknis zona biru perbatasan kedua negara sehingga pasukan Libanon melakukan pergerakkan yang bertujuan untuk menghalau pasukan Israel dari perbatasan.
Pasukan perdamaian PBB TNI melakukan negosiasi dengan tentara kedua negara dan salah satu prajurit Satgas Garuda Indobat XIII-N/Unfil mengibarkan bendera PBB dalam rangka mencegah terjadinya pertikaian bersejata antara Libanon dan Israel pada waktu itu. Negosiasi berhasil dan kontak senjata dapat dihindari.
Editor: Edward Panggabean