ProPublik.id, Papua Barat-Sampari Yembise (18), warga Jalan Arowi 1, Sanggeng, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Papua Barat yang kekurangan gizi dengan kondisi kepala membesar diduga terkena hidrosefalus, saat ini mulai diperhatikan beberapa pihak terkait.
Melalui Komunitas Peduli Kasih dibawah koordinasi Dewan Adat Papua Wilayah III Doberay Mananwir memberikan bantuan makanan bergizi.
Ketua DAP Wilayah III Doberay Mananwir Paul Finsen Mayor bersama Elisa Sroyer selaku Kordinator Urusan Pemerintah dan Masyarakat Adat DAP Wilayah III Doberay, lalu Septer Dimara selaku Pejabat Dispora Kabupaten Manokwari, serta Dokter Indah pejabat BNN Papua Barat dan staf-staf Dewan Adat menyambangi Sampari Yembise.
“Kami menyumbangkan berbagai makanan dan minuman bergizi bagi anak terkasih Sampari Yembise berserta beberpaa obat yang diperlukan agar meningkatkan Gizi anak ini. sebab, Anak ini diindikasi Gizi Buruk,” ungkap Paul Mayor kepada Propublik, Jakarta, Jumat (21/8/2020).
Dikatakan Paul, pihaknya selaku Dewan Adat akan tetap mendampingi sampai ada proses pengobatan bagi Sampari Yembise anak dari pasangan Johan Yembise dan Sarce Urbasa (52) itu.
“Anak itu masih dalam perawatan dirumah, belum dibawa ke Rumah Sakit,” ujar dia.
Sampari baru diketahui mengalami sakit saat berusia dua bulan, sampai menginjak usianya ke 18 tahun pertumbuhan badanya tidak seperti orang normal. Awalnya, sejak lahir belum mengalami ciri-ciri sakit, tetapi setelah 2 bulan kemudian kepalanya mulai membesar dan sampai saat ini. Sampari pun hanya terbaring ditempat tidur selama belasan tahun.
Sampari Yembise diduga mengidap Penyakit langka yakni Penyakit Hidrosefalus yaitu Pembengkakan pada kepala karena penimbunan cairan di bagian kepala, lalu kini terserang Katarak sehingga penglihatannya terganggu.
Atasnama masyarakat Adat Papua diwilayah III Doberay/Papua Barat, pihaknya memohon uluran tangan dari semua pihak agar dapat membantu pembiayaan anak terkasih. Mengingat Ayah dari anak ini adalah mantan guru SD dengan pembiayaan yang begitu besar sepertinya sulit untuk dibawa ke Rumah Sakit.
“Kami menghimbau untuk semua pihak agar dapat membantu anak terkasih, besar harapan kami agar Bapak Gubernur Papua Barat, Bapak Bupati dan pemangku kepentingan diatas Tanah ini, bisa membantu membiayai Pengobatan Anak terkasih itu,” pinta Paul.
Untuk diketahui, DAP Wilayah III Doberay sebagai rumah besar Masyarakat Adat Papua di wilayah III Doberay/Papua Barat, berdiri dan bersuara untuk publik sesuai dengan thema DAP, ” Selamatkan Manusia, Tanah dan SDA Papua”.
Editor: Iman More
Jaksa kok begitu