Penuhi Standar Olimpiade, FINA Akui Venue Aquatic PON XX di Papua
Propublik.id, Jakarta – Tiga dari empat venue olahraga yang dibangun Kementerian PUPR secara fisik telah selesai lebih cepat dari jadwal akhir waktu kontrak, yakni arena aquatic di kawasan Olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur dan arena cricket maupun lapangan hoki (Indoor dan Outdoor) di Kampung Doyo Baru, Distrik Waibu.
“Penyelesaian pembangunan venue olahraga PON XX dilaksanakan dengan cermat, mulai dari tahap desain, pembangunan, dan pengawasannya dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan yang melibatkan pengawasan dari Komite Keselamatan Konstruksi (Komite K2),” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Jakarta, Selasa (28/7/2020).
Dalam keterangan persnya yang dirilis beberapa waktu lalu, Basuki mengharapkan, diselesaikannya venue PON tersebut tidak hanya menjadi kebanggaan warga Papua saja, namun juga menjadi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia serta dapat mendorong para anak muda, khususnya atlet-atlet Papua lebih semangat dan berprestasi menjadi juara, baik dikancah nasional maupun internasional.
Alhasil, pembangunan venue aquatik yang dilengkapi fasilitas pool berstandar internasional, pada Senin 27 Juli 2020 telah memperoleh sertifikasi atau pengakuan dunia dari Federation Internationale de Natation (FINA) atau organisasi induk federasi olahraga renang internasional.
“Arena akuatik itu kini diakui telah memenuhi standar Olimpiade,” imbuhnya.
Iwan Suprijanto menambahkan, kegiatan sertifikasi meliputi pengecekan dan pengukuran dimensi kolam dengan metode random sampling yang dilakukan oleh Ketua Bidang Sertifikasi PB PRSI di dalam Pengawasan Konsultan Spesialis Federasi Renang Internasional (FINA) dari Spanyol melalui media Video Conference karena tidak dapat hadir secara langsung akibat adanya pembatasan akses untuk masuk ke Indonesia.
“Berdasarkan hasil pengecekan dan pengukuran tersebut disimpulkan bahwa Field of Play atau Kolam Tanding Venue Aquatic PON Papua telah sesuai dengan standar internasional yang ditetapkan oleh FINA,” terang Iwan Setiawan, Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR.
Editor: Edward Panggabean